Jumat, 28 Agustus 2009

Barang Rongsokan Itu

Dulu waktu aku membelimu, jelas karena aku membutuhkanmu, sekarang setelah sekian lama ku pakai, kamu menjadi barang rongsokan yang nilai jualnya turun. Aku bingung…..mau ku kemanain barang rongsokan itu. Sebenarnya aku masih membutuhkanmu, tapi karena aku mau pergi, aku harus meninggalkanmu. Aku tak ingin membawamu ikut serta, bukan karena aku sudah melupakanmu, tapi karena aku memilih membawa barang rongsokan lain yang lebih ku butuhkan nanti disana.

Kalau aku buang dirimu ke tempat sampah, kamu akan bercampur barang-barang rongsokan lain yang bau dan akan menjadi polusi udara.Jika ada aktifis lingkungan yang melihat, pasti akan bilang itu pencemaran lingkungan, padahal kamu tak mudah untuk didaur ulang.Jika aku kasihkan orang, adakah yang mau menerimamu???Karena kamu hanya barang rongsokan.

Aku berharap ada tuan yang baik yang mau memeliharamu, agar kamu tak sia-sia dan aku yakin masih ada orang itu, walaupun itu orang-orang dibawah jembatan. Kamu jangan pernah berpikir turun kelas, karena semua itu tak ada. Kamu akan lebih berharga jika kamu bersama orang-orang dibawah jembatan itu dari pada kamu tinggal bersama orang-orang konglomerat.